PENERAPAN PRINSIP KOMUNIKASI PADA KONTEKS KEBUDAYAAN

| 0 komentar

Prinsip Komunikasi
Masyarakat Indonesia sejak dulu dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat. Di sisi lain, perkembangan dunia modern sangat pesat, dengan mobilitas dan dinamika yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan dunia bergerak ke arah “desa dunia” (global village).

Keadaan ini menyebabkan hampir tidak ada sekat dan batas-batas wilayah, sebagai akibat perkembangan teknologi modern. Perubahan tersebut menuntut masyarakat (dalam arti luas) untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi situasi-situasi baru dalam konteks keberagaman kebudayaan atau apapun namanya.

Global Village menuntut suatu interaksi dan komunikasi berjalan dengan baik antara satu komunitas sosial dan komunitas lainnya. Pada kenyataannya berkomunikasi dengan konteks keberagaman kebudayaan kerap menemui masalah atau hambatan, misalnya dalam penggunaan bahasa, lambang, nilai atau norma yang sudah barang tentu berbeda.

Padahal syarat untuk terjalinnya suatu hubungan yang baik diperlukan saling pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satu sama lain, maka mempelajari komunikasi dan budaya merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan.

Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi mata uang. Budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Edward T. Hall berpendapat bahwa komunikasi adalah budaya, dan budaya adalah komunikasi.

Penerapan Prinsip Komunikasi Pada Konteks Kebudayaan
Bagaimana jika masalah perbedaan kebudayaan dikaji dari prinsip dasar teori komunikasi? Untuk memahami komunikasi antar budaya (KAB), diperlukan pengetahuan tentang komunikasi manusia.

Walaupun pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi memiliki latar belakang kebudayaan yang tidak sama antara satu sama lain, tetapi secara prinsip mereka menjalani dan mengalami hal-hal nyaris serupa yang terjadi dalam peristiwa komunikasi secara umum. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip komunikasi yang berlangsung tetap sama, hanya konteksnya saja yang berbeda.

Hakikat Pokok Komunikasi

Pembahasan mengenai pengertian dan hakikat komunikasi berkaitan erat dengan peninjauan atas unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi selalu memiliki peranan penting dalam setiap peristiwa komunikasi. Berikut ini adalah unsur-unsur penting dalam komunikasi:

a. Sumber (Source)
Dalam hal ini adalah orang yang menjadi sumber suatu komunikasi. Hal ini terjadi karena adanya keinginan untuk membagi keadaan internal pribadi, baik yang bersifat emosional maupun informasi dengan orang lain. Kebutuhan ini bisa berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain.

b. Penyandian (Encoding)
Adakalanya suatu keadaan internal tidak bisa dibagi bersama orang lain secara langsung, maka diperlukan simbol-simbol yang dapat mewakili keadaan internal tersebut. Encoding adalah suatu aktifvitas internal pada sumber (source), dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis yang berlaku pada bahasa yang digunakan.

c. Pesan (Message)
Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol verbal atau non verbal yang mewakili keadaan khusus sumber (source) pada suatu waktu dan tempat tertentu.

d. Saluran (Channel)
Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum.

e. Penerima (Receiver)
Adalah orang-orang yang menerima pesan dan terhubung dengan sumber pesan. Penerima bisa jadi orang yang dimaksud oleh sumber, atau orang lain yang kebetulan mendapatkan kontak dengan pesan yang dilepaskan oleh sumber dan memasuki saluran.

f. Penyandian Balik (Decoding)
Decoding merupakan proses internal penerima dan pemberian makna kepada prilaku sumber yang mewakili perasaan dan pikiran sumber.

g. Respons Penerima (Receiver Response)
Merupakan apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dilakukan terhadap pesan.Respons dapat bervariasi sepanjang dimensi minimum sampai maksimum.

h. Balikan (Feedback)
Merupakan informasi bagi sumber sehingga ia dapat menilai efektifitas komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.

Naah.. jadi ada delapan unsur-unsur komunikasi yang baru saja kita bahas, namun unsur-unsur tersebut hanyalah sebagian saja dari faktor-faktor yang berperan selama suatu peristiwa komunikasi.
Agar lebih memahami dapat dilengkapi bahan bacaannya dengan Prinsip Homofili dan Heterofili dalam Komunikasi antar Budaya pada artikel selanjutnya.
___________________________________

Dodd.Carley.H. 1982. Dynamics of Intercultural Communication. Dubuque: Wm .C. Brown Company Publishers.

Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. 1999. Komunikasi dan Budaya. Jurnal. Jakarta.

Lubis, Suwardi. 1999. Komunikasi Antar Budaya. Studi Kasus Etnik Batak Toba dan Etnik Cina. USU Press. Medan.

Mulyana. Deddy dan Jalaluddin Rahmat. 1989. Komunikasi Antar Budaya. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mulyana. Deddy. Komunikasi lintas budaya. 2010. Rosdakarya. Bandung

Sunarwinadi.Ilya. Komunikasi Antar Budaya. Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial. Universitas Indonesia. Jakarta.

Samovar,et.al. 1981. Understanding Intercultural Communication. Belmont California : Wodsworth Publishing Company.

Kohar, Wakidul, Komunitas Penengah Budaya, Membangun Sinergi Nilai Agama Dan Budaya Dalam Menghadapi Perubahan Dan Tantangan, Perspektif Mediating Cross Culture Theory. 2008

Kim y.y., Indochinese refugees in the state of Illinois, volume 4, psychological, social and cultural adjustment of Indochinese refugees. Chicago: travelers aid society of metropolitan Chicago. 1980.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...