Arti Kesungguhan

| 2 komentar
Jatuh bangun
Tidaklah mudah mencari ide untuk menulis bagi pemula seperti saya. Dibutuhkan situasi-situasi tertentu untuk mencairkan kebekuan pemikiran. Namun saya bukanlah orang yang mudah menyerah begitu saja. Sebenarnya ini bukanlah oretan-oretan tulisan pertama saya, akan tetapi pertama kali nya untuk saya publikasikan.

Saya teringat sebuah ungkapan Arab popular yang  menjadi salah satu acuan saya ketika merasa semua yang saya jalani tidaklah mudah, tidaklah gampang, dan tidaklah sempurna. Terkadang adakalanya saya merasa, apa yang saya lakukan begitu berat dan begitu sulit untuk dilalui.

Kata yang saya maksud tadi adalah “man jadda wajada” barang siapa yang bersungguh-sungguh ia akan mendapat atau berhasil. Bersungguh-sungguh dapat diartikan sebagai usaha yang berkesinambungan tanpa mengenal kata lelah. Sebagai contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak akan berhasil dalam melaksanakan ujian bila dia tidak belajar secara sungguh-sungguh. Demikiaan juga halnya dengan perolehan rezki. 

Allah SWT memang telah mengatur jodoh, maut, dan termasuk rezki seseorang sebelum dilahirkan ke dunia. Akan tetapi dapat dipahamni bahwa yang urusan itu pun telah diserahkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Sebagai contoh, seseorang tidak akan mendapat rezki bila dia tidak berusaha. Rezki tidak akan datang kepadanya bila hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan. Dalam hal kesungguhan ini manusia juga harus menggunakan logika dan ilmu pengetahuan yang di punya.
Tidak hanya kata man jadda wa jada, ada juga sebuah kalimat yang akrab di lingkungan masyarakat kita yaitu “dimana ada kemauan di sana ada jalan”, where there is a will there is a way. Tentunya para pembaca tidak asing lagi dengan kalimat ini. Seonggok kalimat "Dimana ada kemauan di sana ada jalan", saya pahami bahwa hidup ini tidak akan hanya cukup dengan berdiam diri saja, menerima apa saja yang terjadi, mengakrabkan diri dengan kata merelakan, dan mengikhlaskan. 

Kemauan adalah keinginan yang harus digapai dengan usaha-usaha (ikhtiar) dan tentunya doa. Ketika kita merasa telah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, akan tetapi hasilnya jauh dengan apa yang kita inginkan, maka cobalah memahami bahwa masih ada kata yang terbaik dari dari yang baik yang paling penting adalah kita berusaha dan berdoa.


***little motivation for u friend, mey be useful

2 komentar:

  1. Hi jeng.. :)
    mantap jeng.. mari bersapa tewat tulisan. visit my blog juga ya jeng.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi jg jeng:)
      makasiii jeng,,masiii prlu bnyk blajar jeng,,okay deh jeng Nimiasata,,

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...